Rabu, 23 Juli 2014

Anatomi Fisiologi System Integumen

Apakah itu anatomi fisiologi system integumen? Untuk orang pemula, arti ini bisa jadi cukup asing di telinga mereka. Memanglah, anatomi fisiologi system integumen adalah bagain-bagian badan mahluk hidup yang cuma dipelajari dengan cara mendalam oleh kajian pengetahuan yang berbasis kedokteran. Bila juga ada kajian pengetahuan yang membahashal itu, itu cuma hanya penjelasan saja.
Tetapi, untuk manusia yang melek bakal pengetahuan, tak ada kelirunya bila kita pelajari beberapa hal utama sejenis anatomi fisiologi system integumen ini. Sekurang-kurangnya, bolehlah kita tahu materi ini untuk satu diantara pengetahuan umum yang barangkali bakal bermanfaat satu waktu kelak.
Semua badan mahluk hidup sisi luar terbungkus oleh satu system yang dikatakan sebagai system integumen. Kita mengenalnya untuk kulit. Tetapi, apa yang dimaksud anatomi fisiologi system integumen itu nyatanya bukan sekedar hanya kulit.
Ada bagian-bagian lain yang terhitung ke dalam anatomi fisiologi system integumen ini. Seperti apakah anatomi fisiologi system integumen itu? Mari kita simak seluruhnya dalam uraian di bawah ini!
System integumen yaitu system organ yang paling luas. System ini terdiri atas kulit serta aksesorinya, terhitung rambut, kuku, kelenjar (keringat serta sebaseous), serta reseptor saraf spesial (untuk stimuli pergantian internal atau lingkungan eksternal).
Manfaat dari system integumen sendiri yaitu membuat perlindungan susunan internal ; menghindar masuknya kuman pemicu penyakit ; mengatur suhu badan ; lakukan sistem ekskresi lewat keringat ; membuat perlindungan bahaya cahaya matahari ; serta juga menghasilkan vitamin D. Di bawah ini yaitu bagian-bagian dari anatomi fisiologi system integumen. 1. Anatomi Fisiologi System Integumen - Kulit a. Susunan Kulit Epidermis
Epidermis kerap kita sebut untuk kulit luar. Kulit luar ini bila dihimpun bakal jadi organ paling besar dari badan. Luas permukaannya sendiri yaitu seputar 18 mtr. persegi. Epidermis mempunyai sebagian susunan yang memiliki kandungan empat type sel.
Type sel pertama dimaksud keratinosit (menghasilkan keratin, yakni protein yang berikan kemampuan, fleksibilitas, serta anti-air) ; type sel ke-2 diberi nama melanosit (menghasilkan melanin, yakni pigmen gelap yang berikan warna kulit) ; type sel ketiga dimaksud sel Merkel yang terkait dengan indra sentuhan) ; serta type sel ke empat diberi nama sel Langerhans (menolong system kekebalan badan).
Sesuai sama anatomi fisiologi system integumen, susunan terdalam dariepidermis yaitu susunan basal. Susunan ini adalah susunan sel tunggal yang tempati membran basic (susunan pada dermis serta epidermis). Susunan selanjutnya yaitu susunan stratum spinosum. Stratum spinosum terdiri atas beberapa sel bergranul (sel kasar).
Sesudah susunan stratum spinosum dalam anatomi fisiologi system integumen sisi epidermis ini ada stratum granulosaum, yakni susunan yang juga bergranul serta lebih kasar. Sesudahnya, ada stratum lucidum yang berperan untuk pelindung pada rusaknya disebabkan cahaya ultraviolet.
Susunan lucidum menurut anatomi fisiologi system integumen cuma ada di daerah yang kerap dipakai seperti telapak tangan serta telapak kaki. Diluar itu, dalam anatomi fisiologi system antegumen sisi epidermis ini dapat tetap ada susunan paling luar dari epidermis yang dimaksud stratum corneum, yakni susunan beberapa sel mati yang bikin kulit elastis serta berperan untuk pelindung beberapa sel basic yang kering. b. Susunan Kulit Dermis
Tetap mengulas anatomi fisiologi system integumen sisi kulit, Susunan kulit ke-2 diberi nama dermis. Dermis yaitu susunan kulit yang ada dibawah epidermis. Penyusun utama dari dermis yaitu kolagen (protein penguat), serat retikuler (serat protein yang berperan untuk penyokong), serta serat elastis (protein yang bertindak dalam elastisitas kulit).
Type susunan kulit dermis terdiri atas dua jenis, yakni susunan papiler (susunan jaringan ikat longgar) serta susunan retikuler (susunan jaringan ikat padat). Ke-2 susunan ini sangatlah susah untuk dibedakan. Didalam susunan kulit dermis ada :
kelenjar keringat (yang berperan untuk penghasil keringat untuk pencegah kulit kering serta juga pengatur suhu badan) ;
kelenjar minyak (yang berperan dalam membuahkan minyak yang bertindak untuk pelindung kulit dari kekeringan) ;
folikel rambut (sisi akar rambut yang disebut tempat membelahnya beberapa sel rambut) ;
hipodermis atau subkutan (sisi kulit yang paling bawah) ; dan
saraf-saraf penerima rangsang sentuhan (yang berperan untuk sensor penerima rangsang sentuhan yang lalu bakal diantar ke otak).
Didalam dermis juga ada jaringan lemak yang disebut tempat cadangan daya padat yang setiap saat dipakai badan untuk melakukan aktivitas (saat didalam badan tak ada glukosa). 2. Anatomi Fisiologi System Integumen - Rambut serta Kuku
Anatomi fisiologi System Integumen yang lain yaitu rambut serta Kuku. Rambut serta kuku adalah turunan dari kulit. Rambut terdiri atas medulla, korteks, serta juga kutikula. Medula letaknya ada dibagian tengah. Medula diisi keratin serta hawa. Adapun korteks adalah susunan paling tidak tipis rambut.
Susunan inilah yang mempunyai pigmen (zat warna) yang memastikan rambut berwarna hitam, coklat, merah, maupun pirang. Sedang kutikula adalah susunan terluar rambut. Susunan ini berbentuk beberapa sel yang tumpang tindih seperti sisik. Akar rambut tertanam dibawah kulit (sisi dermis).
Dalam anatomi fisiologi system integumen, rambut memiliki manfaat spesifik sesuai sama letaknya. Umpamanya saja alis yang melindungi keringat jatuh ke mata. Adapun rambut hidung berperan untuk penyaring hawa dari kotoran supaya tak masuk ke dalam paru-paru. Begitupun dengan rambut telinga. Sedang rambut di kepala berperan untuk pelindung dari abrasi serta paparan cahaya matahari.
Seperti rambut, kuku berkembang juga turunan dari kulit, tepatnya epidermis. Kuku adalah beberapa sel keras yang tersusun dari sel keratin yang ada di ujung jari tangan serta kaki. Manfaat dari kuku salah satunya yaitu untuk menangkap objek, menggaruk, dan membuat perlindungan jari tangan serta kaki. 3. Anatomi Fisiologi System Integumen - Kelenjar Keringat
Jaringan keringat beserta produknya, yaitu keringat terhitung ke dalam sisi anatomi fisiologi system integumen Menurut manfaat serta komposisi keringat yang diproduksinya, sekurang-kurangnya ada dua typekelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat ekrin serta kelenjar keringat apokrin
Kelenjar keringat ekrin adalah kelenjar keringat yang berperan untuk pengatur suhu badan. Kelenjar ini menyebar luas di semua permukaan kulit. Tetapi, tempat paling banyak kelenjar ekrin umumnya ada di seputar muka, telapak tangan, serta telapak kaki. Keringat yang dihasilkannya juga berbentuk air yang memiliki kandungan beragam jenis garam.
Kelenjar keringat apokrin berperan untuk pemecah komponen organik dari keringat yang dihasilkan. Kesibukan ini dikerjakan olehbakteri hingga nanti kelenjar ini bakal membuahkan bau tidak enak. Kelenjar keringat apokrin ini terdapat banyak di seputar ketiak serta selangkangan atau seputar alat kelamin. Kelenjar ini membuahkan keringat yang berlemak. 4. Anatomi Fisiologi System Integumen - Sisik
Sisik terhitung ke dalam satu diantara anatomi fisiologi system integumen mahluk hidup. Nyaris sama juga dengan kulit pada manusia, sisik juga bertindak untuk susunan terluar dalam anatomi fisiologi system integumen binatang. Sisik adalah susunan pelindung yang keras, umumnya ada pada ikan, ular serta kaki ayam.
Nah, tersebut sepintas kajian tentang anatomi fisiologi system integumen yang ada dalam mahluk hidup. Bagaimana, Anda tertarik untuk pelajarinya selanjutnya? Silahkan masukipendidikan yang terkait dengan dunia kedokteran untuk memperoleh penjelasan mendalam perihal anatomi fisiologi system integumen ini.
Semoga berguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar