Selasa, 05 Agustus 2014

Belajar Beternak Kambing Dengan cara Intensif

Petani serta orang-orang pedesaan telah lama tekuni usaha beternak kambing untuk usaha sambilan. Argumennya, beternak kambing relatif gampang. Selainnya, pemasaran hasil produksinya, yaitu daging, susu, kotoran, ataupun kulitnya pun cukup gampang.
Jadi entrepreneur adalah yang dimimpikan beberapa besar beberapa karyawan yang terasa tertekan dengan tuntutan pekerjaannya. Pikirkan usaha apa yang pas dan bisa memberi keuntungan yang menjanjikan jadi pertimbangan sendiri untuk siapa saja yang bakal mengawali suatu usaha. Lantas, mengapa beternak kambing tak dimasukkan ke daftar calon usaha yang bakal Anda jalani?
Keuntungan yang didapatkan dari usaha beternak kambing ini jadi aspek terpenting banyak orang-orang terutama orang-orang yang tinggal di pedesaan untuk tekuni ini. Beternak kambing memanglah condong kotor, kandang yang penuh dengan kotoran ditambah aroma dari kambing yang memanglah tak enak jadi hambatan sendiri untuk siapa saja dimuka melakukan usaha ini, terutama untuk mereka yang memanglah tak punya kebiasaan.
Dari beberapa hal menjijikan yang dihasilkan dari beternak kambing itu malah menjanjikan keuntungan yang sekalipun tak “menjijikan”. Keuntungan besar itu bahkan juga dapat Anda dapatkan dari pemakaian kotoran kambing, lantaran semacam yang sudah di ketahui beberapa orang bahwasanya kotoran kambing bagus bila dipakai untuk pupuk.
Walau cuma dikerjakan dengan cara tradisional, beternak kambing dapat memberi hasil yang lumayan. Terlebih bila pemeliharaannya ditingkatkan jadi intensif atau mungkin semiintensif. Maka, keuntungan yang didapat bakal lebih tinggi lantaran berat tubuh kambing bisa jadi tambah 50 – 150 gram /hari.
Satu hal yang perlu Anda tanamkan yaitu tak ada suatu hal hal yang instan didunia ini, terutama bila bicara perihal usaha atau mungkin usaha. Kesusahan dimuka saat baru mengawali suatu usaha tentu bakal jadi " teman dekat " siapa saja yang tengah dalam step meniti usaha.
Apa pun memiliki bentuk, terhitung usaha beternak kambing tentu pun mempunyai hambatan sendiri. Mulai dari penyakit yang terkena kambing hingga menyebabkan hasil daging dan susu alami penurunan tajam sampai harga daging kambing di market yang naik serta turun. Jalani serta yakinlah bahwasanya usaha beternak kambing ini dapat jadi pilihan usaha yang cukup baik.

Sebelum saat betul-betul mengawali usaha beternak kambing, terdapat banyak hal yang perlu Anda cermati. Biasanya, dalam usaha beternak kambing, ada tiga hal pokok yang butuh di perhatikan, yakni bibit kambing, makanan, serta pelaksanaannya. 1. Penentuan Bibit Kambing
Bibit yang dipakai dalam beternak kambing ini sudah pasti yaitu bibit kambing. Bibit kambing yang dipakai mesti diambil sesuai sama maksud usaha peternakan. Apakah untuk pedaging atau mungkin kambing perah? Umpamanya, kambing kacang dipelihara untuk produksi daging, sedang kambing etawa untuk produksi susu.
Pada umumnya, bibit kambing yang baik serta umum dipakai dalam usaha beternak kambing mesti penuhi kriteria tersebut.
Berbadan sehat.
Tak cacat.
Bulu bersih serta mengilat.
Daya penyesuaian pada lingkungan tinggi.
Bibit kambing mesti di ambil dari keturunan induk serta pejantan yang berkwalitas.
Adapun ciri calon induk yang baik seperti berikut.
Bertubuh besar serta kekar, namun tak terlampau gemuk. Mempunyai dada lebar serta dalam. Sesaat, garis punggung serta pinggang lurus.
Berperilaku jinak serta mempunyai sorot mata yang ramah.
Ke empat kaki lurus dengan tumit yang tinggi.
Mempunyai gigi komplit, dengan rahang atas serta bawah rata, hingga dapat merumput dengan baik.
Datang dari keturunan kembar. Dapat pun dilahirkan tunggal, namun datang dari induk muda.
Mempunyai ambing simetris serta tak menggantung. Mempunyai dua buah puting.
Sesaat, calon pejantan berkwalitas mempunyai ciri tersebut.
Bertubuh besar serta panjang, namun tak terlampau gemuk. Sisi belakang badan semakin besar serta lebih tinggi. Berdada lebar. Tampak gagah serta aktif, dan mempunyai libido (nafsu kawin) yang tinggi.
Ke empat kaki lurus serta kuat.
Datang dari keturunan kembar.
Berumur pada 1, 5 -3 thn. 2. Perawatan Kambing Pemberian Makanan
Hal yang perlu di perhatikan selanjutnya dalam usaha beternak kambing yaitu perawatannya. Perawatan kambing melingkupi pemberian makan serta perawatan kandang, Type serta langkah pemberian makanan untuk kambing mesti sesuai dengan umur serta situasi ternak. Makanan yang berkwalitas mesti memiliki kandungan protein, karbohidrat, vitamin, serta mineral yang cukup.
Makanan yang cocok untuk beternak kambing yaitu makanan yang perlu gampang diolah, tak beracun, serta disenangi oleh ternak. Pastikan makanan yang murah serta gampang didapat di sekitar lingkungan tempat peternakan.
Ada dua jenis makanan kambing, yakni seperti berikut.
Makanan hijauan, yaitu beragam type rumput serta rambanan (daun-daunan).
Makanan penambahan yang datang dari kacang-kacangan, bungkil kelapa, tepung ikan, vitamin, serta mineral.
Adapun langkah pemberian makanan serta minuman mesti ikuti ketentuan tersebut.
Makanan diberikan 2 x satu hari, yakni saat pagi serta sore hari. Berat makanan hijauan yaitu 10 % dari berat tubuh kambing.
Air minum diberikan sejumlah 1, 5 – 2, 5 liter per ekor /hari.
Berikanlah pun garam beryodium seperlunya.
Makanan penguat butuh diberikan pada kambing bunting, induk yang tengah menyusui, serta pejantan yang kerap dikawinkan. Makanan penguat itu berbentuk bubur sejumlah 0, 5 – 1 kilogram /hari. Perawatan Kandang
Tak hanya makanan, hal-hal lain yang mendukung kesehatan kambing-kambing dalam usaha beternak kambing Anda yaitu kebersihan kandang. Tak hanya bersih, kandang ternak pun mesti mempunyai ventilasi baik, serta memperoleh cukup sinar matahari. Jaraknya minimum 5 mtr. dari rumah.
Ukuran kandang berlainan, tergantung pada peruntukannya.
Kandang beranak memiliki ukuran 120 cm × 120 cm per ekor.
Kandang induk memiliki ukuran 100 cm × 15 cm per ekor.
Kandang anak memiliki ukuran 100 cm × 125 cm per ekor.
Kandang pejantan memiliki ukuran 110 cm × 125 cm per ekor.
Kandang dara atau mungkin dewasa memiliki ukuran 100 cm × 125 cm per ekor. 3. Pengelolaan Reproduksi
Dalam mengawali bisnia beternak kambing dengan cara intensif, kambing diupayakan bisa beranak minimum tiga kali dalam satu tahun. Karenanya, terdapat banyak hal yang perlu di perhatikan.
Umumnya, kambing meraih dewasa kelamin saat 6 – 10 bln. Kambing baiknya dikawinkan waktu berusia 10 – 12 bln atau mungkin waktu bobot tubuhnya meraih 55 – 60 kilogram.
Siklus berahi kambing berselang pada 17 serta 21 hari. Adapun lama berahi pada 24 – 45 hari.
Kambing berahi memperlihatkan sinyal tanda tersebut : gelisah, nafsu makan serta minum alami penurunan, kerap mengibaskan ekor, kerap kencing, kemaluan bengkak, serta ingin dinaiki kambing jantan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar